Sabtu, Juni 16

Kumpulan Artikel Status Update Yusuf Mansyur (PDF)

Ebook ini kumpulan status dari ustad Yusuf Mansur , banyak pelajaran dan hikmah yang kita ambil dari status beliau,contohnya sebagai berikut:
Silahkan download ebooknya disini untuk membaca lebih banyak status ustad YM.
14-06-2012
( AHLI SYURGA ) ABU BAKAR ASH SHIDDIQ RA - Gelar As-Shiddiq sangat layak diberikan
kepada pribadi yang satu ini karena sepanjang perjalanan hidupnya bersama Rasulullah saw
,ia tidak pernah ragu sedikitpun dengan apapun yang disampaikan oleh Rasul tercinta.
Kualitas Abu Bakar yang lebih itu bukan saja bisa disaksikan dari bagaimana ia merespon
berbagai peristiwa yang krusial dalam perjalanan da‟wah Rasul akan tetapi juga dari amalamalnya
yang luar biasa.
Rasulullah SAW Bersabda artinya,„Jika iman seluruh umatku ditimbang di satu sisi neraca
dan iman Abu Bakar ditimbang di sisi lain dari neraca tersebut, niscaya iman Abu Bakar lebih
berat dari iman seluruh umatku ( HR. Baihaqi )
Sabda Rasulullah saw tersebut menggambarkan kadar tingginya ketaqwaan sekaligus
tingkat kemuliaan sosok pahlawan sejati , Abu Bakar Shiddiq. Dalam Islam kemuliaan
ditentukan oleh ketaqwaan dan ketaqwaan, rasa takut dan perjuangannya membuktikan
rasa cinta sejati membuahkan iman yang kokoh dan amal shalih. Rasanya kita sulit mencari
peristiwa penting dalam perjalanan da‟wah Rasulullah saw yang didalamnya tidak dijumpai
peran Abu Bakar.
( Dermawan )
Imam Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Sa‟id Al Khudri Radhiallahu‟anhu,
ia berkata:
“Rasulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam berkhutbah kepada manusia, beliau berkata:
„Sesungguhnya Allah Ta‟ala memilih hamba di antara dunia dan apa yang ada di dalamnya.
Namun hamba tersebut hanya dapat memilih apa yang Allah tentukan‟. Lalu Abu Bakar
menangis. Kami pun heran dengan tangisan beliau itu, hanya karena Rasulullah
mengabarkan tentang hamba pilihan. Padahal Rasulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam lah
orangnya, dan Abu Bakar lebih paham dari kami. Lalu Rasulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam
bersabda: „Sesungguhnya orang yang sangat besar jasanya padaku dalam kedekatan dan
kerelaan mengeluarkan harta, ialah Abu Bakar.
Abu Bakar RA juga mengorbankan hartanya untuk menebus dan membebaskan budakbudak
yang disiksa oleh tuannya karena memeluk agama Islam, diantaranya adalah Bilal bin
Rabbah dan Ibunya, 'Amr bin Farikhah, ibu dari Jubaish, Budak wanita dari Bani Muamil dan
Hammamah, Zanirah

Ia menginfaqkan seluruh hartanya dua kali dalam dua peristiwa penting yaitu Hijrah dan
Perang Tabuk. Dalam peristiwa Tabuk, Umar bin Khathab yang saat itu sedang berlomba
untuk menyamai atau melampaui pengorbanan Abu Bakar, setelah mengetahui bahwa
sahabatnya itu menginfaqkan seluruh hartanya ia berkata, “mulai hari ini tidaklah mungkin
bagi umar untuk bisa menyamai Abu Bakar‟.
( Disegani lawan )
Orang musyrik pun merasa segan dengan ahlaknya mensifati Abu Bakar Ash Shiddiq
sebagaimana Khadijah mensifati Rasulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam; Mereka berkata
tentang Abu Bakar:
ك ة م ة ذ
“Apakah kalian mengusir orang yang suka bekerja untuk mereka yang tidak berpunya,
menyambung silaturahim, menanggung orang-orang yang lemah, menjamu tamu dan selalu
menolong di jalan kebenaran?” (HR. Bukhari)
( Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalifah pertama )
Dan kita diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam untuk meneladani khulafa
ar rasyidin, sebagaimana sabda beliau:
ت ا ن ذ ها ت م ه ش فاء س نح ت ن ري
“Hendaknya kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah khulafa ar rasyidin
setelahku. Gigitlah dengan gigi geraham kalian” (HR. Ahmad, At Tirmidzi dan lainnya. Hadits
ini shahih dengan seluruh jalannya)
Abu Bakar adalah lelaki yang lemah lembut, namun dalam hal memerangi orang yang
murtad, beliau memiliki pendirian yang kokoh. Bahkan lebih tegas dan keras daripada Umar
bin Khattab yang terkenal akan keras dan tegasnya beliau dalam pembelaan terhadap
Hukum Allah, karena kecintaannya terhadap Agama Allah SWT yang paling tinggi buktinya jelas terhadap dirinya.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits Abu Hurairah Radhiallahu‟anhu:
ب م ك ف م ك ف ت ت س ر س ه الله ص ن ثي ذ ف ا
: س ه الله ص الله س ل ل ال ل ناس ذ ماذ ك ت ت ا ا : ل ال
م ني الله إ لا إ ه لا ل ال ف ، الله إ لا إ ه لا م ر ناس ل اذ م خ
ت ف ق م لأل اذ الله : ت ت ل ال ؟ الله ات ه ت مه إ لا ف ه ما ه
س ل إ ؤد ها ك ا نال ا م ن ي الله ، ال ك زك اج ف ئ ، زك اج ج
د إ لا ه ما الله ف : ل ال . م ن ها ماذ ره س ه الله ص الله
ك ه ف ف د م رال ت ت ي ص الله ش ح ل
“Ketika Nabi Shallallahu‟alaihi Wasallam wafat, dan Abu Bakar menggantikannya, banyak
orang yang kafir dari bangsa Arab. Umar berkata: „Wahai Abu Bakar, bisa-bisanya engkau
memerangi manusia padahal Rasulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam bersabda, aku diperintah
untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan Laa ilaaha illallah, barangsiapa
yang mengucapkannya telah haram darah dan jiwanya, kecuali dengan hak (jalan yang
benar). Adapun hisabnya diserahkan kepada Allah?‟ Abu Bakar berkata: „Demi Allah akan
kuperangi orang yang membedakan antara shalat dengan zakat. Karena zakat adalah hak
Allah atas harta. Demi Allah jika ada orang yang enggan membayar zakat di masaku,
padahal mereka menunaikannya di masa Rasulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam, akan ku
perangi dia‟. Umar berkata: „Demi Allah, setelah itu tidaklah aku melihat kecuali Allah telah
melapangkan dadanya untuk memerangi orang-orang tersebut, dan aku yakin ia di atas
kebenaran
Tugas berat pertama yang dihadapi oleh Abu Bakar setelah menjadi khalifah adalah
melanjutkan pengiriman pasukan dibawah pimpinan usamah dan menyikapi orang-orang
yang kembali ke agama lama mereka (murtad) secara massif sebagaimana mereka dahulu
berbondong-bondong masuk Islam saat takluknya Mekah. Proyek perang dibawah pimpinan
usamah berjalan sukses setelah pasukan itu mengepung negeri Qudhaah empat puluh hari
lamanya dan berlangsung pertempuran hebat antara dua pasukan tersebut.
Adapun memerangi para pemberontak murtad tidaklah lebih mudah dari penaklukan negeri
Qudhaah karena murtad massal itu terjadi hampir di seluruh jazirah Arab kecuali Mekah,
Madinah, Thaif dan Bahrein. Kemurtadan itu mendapat angin segar seiring dengan
munculnya nabi palsu di tengah-tengah mereka, Musailamah Al-Kadzdzab. Ini merupakan
titah Ilahi, seorang Ash-Shiddiq harus berperang melawan Al-Kadzdzab.
Tugas berat Abu Bakar bukan saja harus mengkonsolidasikan pasukan di empat wilayah
tersebut di atas yang secara geografis memang terpisah-pisah namun beliau juga harus
meyakinkan sahabat-sahabat utama di madinah yang tidak setuju dengan rencana beliau
memerangi orang-orang murtad tersebut. Disinilah sosok Abu Bakar yang dalam keseharian
dikenal lembut berubah menjadi pribadi yang sangat tegas dan kuat saat dibutuhkan.
„Akankah ajaran agama ini berkurang sedangkan aku masih hidup?‟. Kata-katanya lantang
membahana, merasuk dalam hati dan pikiran para sahabatnya. Kini tak seorangpun dari sahabatnya yang tidak menyetujui proyek besar yang digagasnya
( Didoakan Rasulullah SAW Masuk disemua Pintu Syurga )
Abu Bakar Ash Shiddiq didoakan oleh Nabi untuk memasuki semua pintu surga : “Orang
memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah
satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia
berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu
shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia
berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah” Maka
kemudian Abu Bakar r.a. bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah bisa seseorang dipanggil dari
semua pintu surga tadi?” Mendengar pertanyaan Abu Bakar r.a. itu bibir Rasulullah Saw
terbuka lalu berkata, “Ya, dan aku sangat mendoakan engkau termasuk satu diantara orang
yang dipanggil dari semua pintu surga.” ( HR. Bukhari )
Kecintaan terhadap Allah dan Rasul-Nya sedemikian tinggi, dengan pembuktian yang tiada
tara habisnya melewati semua manusia, sejak menemani Rasulullah SAW hijrah ditengah
ancaman, menolong Agama Allah juga luar biasa, setiap malam Shalatnya selalu dengan
deraian air mata, rasa takut dan cinta menyatu dalam kalbunya. Hidayah Allah, seruan Allah
ia sambut tanpa ada penolakan dan penyangkalan, dialah yang paling cepat bersegera bila
ada panggilan Allah SWT dalam agama. ketundukan hatinya menyebabkan ia terbimbing
dalam jalan Allah SWT dimana pada tataran tingkat tertinggi. Jadikanlah para Ahli Syurga
teladan dalam mengamalkan agama, bila kita tidak ingin salah jalan.

Tidak ada komentar: