Dapat tugas dari kampus disuruh mendesain ruko 2 lantai ,dengan disertai pembalokan.Setelah selesai di asistensi alhamdulillah melewati 3 x redesain akhirnya lolos juga ,sayangkan kalo dibuang lebih baik ane posting disini biar agan agan sekalian yang mungkin dapat tugas yang sama bisa dijadikan referensi.
file ini berbentuk PDF 3 slide ,langsung download saja sekitar 1Mb saja..silahkan klik gambar dibawah ini
semoga bermanfaat ya..
Laman
▼
Sabtu, November 20
Download kalkulator untuk pc laptop
kelihatanya banyak yang mencari lewat google dengan kata cari "download kalkulator untuk laptop ","download kalkulator lengkap untuk laptop" dll,padahal di windows bawaan sudah ada kalkulatornya coba masuk di all program>accessories>pilih calculator .Jika agan sekalian tidak menemukan juga ane punya aplikasi kalkulator untuk di laptop maupun dikomputer silahkan download cccalc.exe.semoga berguna untuk agan sekalian.commennya ane tunggu..hehe
Download Aplikasi Nama Bayi
Lama sudah rasanya tidak pernah mengupdate software nihh..kemarin ane browsing2 ketemu ini aplikasi.
Aplikasi ini sangat dicari orang mau punya anak ne..hehehhe...aplikasi ini tentang mengasih nama bayi islami,baik cewek maupun cowok..silahkan download Disini Gratis.,semoga aplikasi ini berguna untuk agan agan sekalian..
ini tampilanya dan besar aplikasinya 1,5 Mb
Aplikasi ini sangat dicari orang mau punya anak ne..hehehhe...aplikasi ini tentang mengasih nama bayi islami,baik cewek maupun cowok..silahkan download Disini Gratis.,semoga aplikasi ini berguna untuk agan agan sekalian..
ini tampilanya dan besar aplikasinya 1,5 Mb
Tips dan Cara Penulisan Karya Ilmiah Yang Benar
PEDOMAN PENULISAN
KARYA ILMIAH
•
A. FORMAT PENULISAN KARYA ILMIAH
•
Tugas akhir, Skripsi, paper/makalah, laporan penelitian, dan lain sebagainya, memiliki
format penulisan tertentu untuk bisa disebut sebagai sebuah karya ilmiah.
Uraian di bawah ini membahas format penulisan karya ilmiah berupa, tugas akhir .Ada beberapa poin penting :
• Sebagai format penulisan karya ilmiah dimaksud bisa dipakai sebagai acuan dalam penulisan karya ilmiah Mahasiswa .
A. Bahan dan Ukuran Kertas
Bahan dan ukuran kertas yang dipakai dalam sebuah karya ilmiah adalah
sebagai berikut:
1. Ukuran kertas: A4 (21 x 29,7 cm).
2. Jenis kertas: HVS 80 gram.
3. Kertas doorslag berwarna (sesuai dengan warna yang telah ditentukan)
dengan lambang Institusi sebagai pembatas.1
B. Pengetikan
Ketentuan-ketentuan dalam pengetikan sebuah karya ilmiah dirinci
sebagai berikut:
1. Menggunakan software pengolah kata dengan flatform Windows, seperti
MS Word, Excel, dan lain-lain.
2. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan
ukuran 12 kecuali untuk:
• . Halaman judul sampul/luar (hard cover) dan halaman judul dalam
(soft cover), yang menggunakan huruf tegak (kecuali istilah asing)
dan dicetak tebal (bold) dengan ukuran font mulai 12
(disesuaikan dengan panjang judul, lihat Lampiran).
• Catatan kaki (footnotes), yang menggunakan font ukuran 10.
. Huruf tebal (bold) digunakan untuk judul dan sub-judul (sub-bab, sub
sub-bab), memberi penekanan, pembedaan, dan sejenisnya.
Huruf miring (italic) digunakan untuk istilah dalam bahasa asing atau
bahasa daerah, memberi penekanan, pembedaan (termasuk pembedaan
sub-judul yang hirarkhinya tidak setingkat), dan sejenisnya. Judul sub
1 Khusus untuk Skripsi. Percetakan umumnya sudah menyediakan kertas pembatas ini.
•
2 Penggunaan software Open Source pengolah kata dengan flatform Linux, seperti Open Office, diperbolehkan asalkan dalam penyerahan file dalam cakram digital (khusus untuk
skripsi), file tersebut sudah dikonversi ke PDF dan bisa dibaca dengan Windows.
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah dan Penyusunan Skripsi, PIN, 2008.2
sub-sub-bab dibuat dengan mengkombinasikan huruf miring dan huruf
tebal (italic-bold atau bold-italic). Judul sub sub-sub-sub-bab dan
seterusnya dibuat dengan huruf miring biasa (italic).
• 5. Batas tepi (margin):
a. Tepi atas : 4 cm
b. Tepi bawah : 3 cm
c. Tepi kiri : 4 cm
d. Tepi kanan : 3 cm
6. Sela ketukan (indensi) selebar 1 cm. Indensi Tab dipakai pada baris
pertama alinea baru. Indensi gantung digunakan untuk daftar pustaka.
7. Spasi bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir:
a. Bagian awal dari karya ilmiah termasuk di dalamnya adalah
halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan, abstrak,
riwayat hidup, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar
dan daftar lampiran. Spasi yang digunakan adalah:
1) Pernyataan ditulis dengan spasi tunggal (lihat Lampiran).
2) Riwayat Hidup dan Kata Pengantar ditulis dengan spasi ganda.
3) Abstrak, antara 150-250 kata (dalam satu halaman) ditulis
dengan menggunakan spasi tunggal (lihat Lampiran).
4) Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran
disusun dengan menggunakan spasi tunggal (lihat Lampiran).
5) Lainnya, lihat Lampiran.
b. Bagian isi karya ilmiah meliputi Bab I sampai BAB V, disusun
dengan menggunakan spasi ganda. ( 1,5 – 2 Spasi)
• Bagian akhir karya ilmiah terdiri dari Daftar Pustaka, yang daftar
referensinya memakai spasi tunggal dan indensi gantung (jarak antar
referensi dengan spasi ganda), dan Lampiran yang ditulis dengan
spasi tunggal atau disesuaikan dengan bentuk/jenis lampiran.
6. Judul karya ilmiah, bab, sub bab, dan lain sebagainya:
a. Judul karya ilmiah dan bab, diketik dengan huruf besar/kapital,
dicetak tebal, tanpa singkatan (kecuali yang berlaku umum seperti
PT., CV.), posisinya di tengah halaman, dan tanpa diakhiri tanda
titik. Perkecualiannya adalah judul pada halaman Persetujuan
Seminar dan Pengesahan Skripsi (dengan huruf biasa, dicetak tebal).
b. Judul sub-bab diketik sejajar dengan batas tepi (margin) sebelah
kiri dengan menggunakan huruf 1.1, 1.2 dan seterusnya.
• pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title Case)
kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik. Judul
sub-bab dicetak dengan huruf tebal (bold).
c. Judul sub sub-bab dimulai dengan angka 1.1, 1.2 dan seterusnya.
Huruf pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title Case)
kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik.
Bagian Pertama: Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Judul sub sub-bab dicetak dengan huruf tebal (bold).
d. Judul sub sub-sub-bab dimulai dengan huruf 1.1,1.2 dan
seterusnya. Huruf pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar
(Title Case) kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa
diakhiri titik. Judul sub sub-sub-bab dicetak dengan huruf tebal miring
(bold-italic).
• Huruf pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title Case)
kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik. Judul
sub-bab dicetak dengan huruf tebal (bold).
Judul sub sub-bab dimulai dengan angka 1.1 dan seterusnya.
Huruf pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title Case)
kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik.
Bagian Pertama: Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Judul sub sub-bab dicetak dengan huruf tebal (bold). Judul sub sub-sub-bab dimulai dengan huruf 1.1 atau 1.2 dan
seterusnya. Huruf pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar
(Title Case) kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa
diakhiri titik. Judul sub sub-sub-bab dicetak dengan huruf tebalmiring
(bold-italic).
KARYA ILMIAH
•
A. FORMAT PENULISAN KARYA ILMIAH
•
Tugas akhir, Skripsi, paper/makalah, laporan penelitian, dan lain sebagainya, memiliki
format penulisan tertentu untuk bisa disebut sebagai sebuah karya ilmiah.
Uraian di bawah ini membahas format penulisan karya ilmiah berupa, tugas akhir .Ada beberapa poin penting :
• Sebagai format penulisan karya ilmiah dimaksud bisa dipakai sebagai acuan dalam penulisan karya ilmiah Mahasiswa .
A. Bahan dan Ukuran Kertas
Bahan dan ukuran kertas yang dipakai dalam sebuah karya ilmiah adalah
sebagai berikut:
1. Ukuran kertas: A4 (21 x 29,7 cm).
2. Jenis kertas: HVS 80 gram.
3. Kertas doorslag berwarna (sesuai dengan warna yang telah ditentukan)
dengan lambang Institusi sebagai pembatas.1
B. Pengetikan
Ketentuan-ketentuan dalam pengetikan sebuah karya ilmiah dirinci
sebagai berikut:
1. Menggunakan software pengolah kata dengan flatform Windows, seperti
MS Word, Excel, dan lain-lain.
2. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan
ukuran 12 kecuali untuk:
• . Halaman judul sampul/luar (hard cover) dan halaman judul dalam
(soft cover), yang menggunakan huruf tegak (kecuali istilah asing)
dan dicetak tebal (bold) dengan ukuran font mulai 12
(disesuaikan dengan panjang judul, lihat Lampiran).
• Catatan kaki (footnotes), yang menggunakan font ukuran 10.
. Huruf tebal (bold) digunakan untuk judul dan sub-judul (sub-bab, sub
sub-bab), memberi penekanan, pembedaan, dan sejenisnya.
Huruf miring (italic) digunakan untuk istilah dalam bahasa asing atau
bahasa daerah, memberi penekanan, pembedaan (termasuk pembedaan
sub-judul yang hirarkhinya tidak setingkat), dan sejenisnya. Judul sub
1 Khusus untuk Skripsi. Percetakan umumnya sudah menyediakan kertas pembatas ini.
•
2 Penggunaan software Open Source pengolah kata dengan flatform Linux, seperti Open Office, diperbolehkan asalkan dalam penyerahan file dalam cakram digital (khusus untuk
skripsi), file tersebut sudah dikonversi ke PDF dan bisa dibaca dengan Windows.
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah dan Penyusunan Skripsi, PIN, 2008.2
sub-sub-bab dibuat dengan mengkombinasikan huruf miring dan huruf
tebal (italic-bold atau bold-italic). Judul sub sub-sub-sub-bab dan
seterusnya dibuat dengan huruf miring biasa (italic).
• 5. Batas tepi (margin):
a. Tepi atas : 4 cm
b. Tepi bawah : 3 cm
c. Tepi kiri : 4 cm
d. Tepi kanan : 3 cm
6. Sela ketukan (indensi) selebar 1 cm. Indensi Tab dipakai pada baris
pertama alinea baru. Indensi gantung digunakan untuk daftar pustaka.
7. Spasi bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir:
a. Bagian awal dari karya ilmiah termasuk di dalamnya adalah
halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan, abstrak,
riwayat hidup, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar
dan daftar lampiran. Spasi yang digunakan adalah:
1) Pernyataan ditulis dengan spasi tunggal (lihat Lampiran).
2) Riwayat Hidup dan Kata Pengantar ditulis dengan spasi ganda.
3) Abstrak, antara 150-250 kata (dalam satu halaman) ditulis
dengan menggunakan spasi tunggal (lihat Lampiran).
4) Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran
disusun dengan menggunakan spasi tunggal (lihat Lampiran).
5) Lainnya, lihat Lampiran.
b. Bagian isi karya ilmiah meliputi Bab I sampai BAB V, disusun
dengan menggunakan spasi ganda. ( 1,5 – 2 Spasi)
• Bagian akhir karya ilmiah terdiri dari Daftar Pustaka, yang daftar
referensinya memakai spasi tunggal dan indensi gantung (jarak antar
referensi dengan spasi ganda), dan Lampiran yang ditulis dengan
spasi tunggal atau disesuaikan dengan bentuk/jenis lampiran.
6. Judul karya ilmiah, bab, sub bab, dan lain sebagainya:
a. Judul karya ilmiah dan bab, diketik dengan huruf besar/kapital,
dicetak tebal, tanpa singkatan (kecuali yang berlaku umum seperti
PT., CV.), posisinya di tengah halaman, dan tanpa diakhiri tanda
titik. Perkecualiannya adalah judul pada halaman Persetujuan
Seminar dan Pengesahan Skripsi (dengan huruf biasa, dicetak tebal).
b. Judul sub-bab diketik sejajar dengan batas tepi (margin) sebelah
kiri dengan menggunakan huruf 1.1, 1.2 dan seterusnya.
• pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title Case)
kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik. Judul
sub-bab dicetak dengan huruf tebal (bold).
c. Judul sub sub-bab dimulai dengan angka 1.1, 1.2 dan seterusnya.
Huruf pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title Case)
kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik.
Bagian Pertama: Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Judul sub sub-bab dicetak dengan huruf tebal (bold).
d. Judul sub sub-sub-bab dimulai dengan huruf 1.1,1.2 dan
seterusnya. Huruf pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar
(Title Case) kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa
diakhiri titik. Judul sub sub-sub-bab dicetak dengan huruf tebal miring
(bold-italic).
• Huruf pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title Case)
kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik. Judul
sub-bab dicetak dengan huruf tebal (bold).
Judul sub sub-bab dimulai dengan angka 1.1 dan seterusnya.
Huruf pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title Case)
kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik.
Bagian Pertama: Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Judul sub sub-bab dicetak dengan huruf tebal (bold). Judul sub sub-sub-bab dimulai dengan huruf 1.1 atau 1.2 dan
seterusnya. Huruf pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar
(Title Case) kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa
diakhiri titik. Judul sub sub-sub-bab dicetak dengan huruf tebalmiring
(bold-italic).
Rabu, November 10
PENGERTIAN AMDAL ,ANDAL KERANGKA ACUAN
Dokumen andal bisa didownload Disini
AMDAL PERTAMBANGAN
• ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
• PIL
• TOR ANDAL
• ANDAL
• RKL dan RPL
KEGUNAAN ANDAL
• PENGELOLAAN LINGKUNGAN
• PEMANTAUAN LINGKUNGAN
• PENGELOLAAN PROYEK
• PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• DOKUMEN YANG PENTING
• PROSEDUR PELAKSANAAN ANDAL
Langkah-langkah dalam menyusun Andal :
a. Dasar (Basics)
b. Rona Lingkungan (Description of Environmental Setting)
c. Pendugaan Dampak (Impact Assesmenti)
d. Seleksi usulan aktivitas proyek (Selection of Proposed Action)
e. Penyusunan Laporan Andal (Preparation of Environmental Impact Statement )
• Diskripsi Proyek
a. Maksud dan Tujuan : Identitas Pemrakarsa, Identitas Penyusun Amdal, Maksud dan Tujuan
b. Kegunaan, keperluan dan alternatif : Kegunaan, lokasi, jadwal dan alternatif
c. Rencana Kegiatan dan Komponen Kegiatannya : Batas, hubungan dengan lingkunan, Hubungan dengan sumberdaya, Bangunan Struktur, Komponen, Tahap pelaksanaan.
Lihat PP No. 29 tahun 1986
• Diskripsi Proyek
a. Maksud dan Tujuan : Identitas Pemrakarsa, Identitas Penyusun Amdal, Maksud dan Tujuan
b. Kegunaan, keperluan dan alternatif : Kegunaan, lokasi, jadwal dan alternatif
c. Rencana Kegiatan dan Komponen Kegiatannya : Batas, hubungan dengan lingkunan, Hubungan dengan sumberdaya, Bangunan Struktur, Komponen, Tahap pelaksanaan.
Lihat PP No. 29 tahun 1986
SKOPING (PELINGKUPAN)
• Proses untuk menemukan atau menetapkan dampak penting atau sering disembut sebagai masalah utama (main issue) dari suatu proyek terhadap lingkungan.
• Skoping telah digunakan dari langkah dasar penyusunan TOR, PIL dan dalam menyusun rencana penelitian lapangan yang lebih mendetil.
Kegunaan Skoping
• Identifikasi Dampak Penting atau masalah utama dari suatu proyek.
• Menetapkan komponen-komponen yang akan terkena dampak nyata
• Menetapkan strategi penelitian pada komponen lingkungan yang akan terkena dampak
• Menetapkan parameter atau indikator dari komponen lingkungan yang akan diukur
• Efisiensi waktu studi Amdal
• Efisiensi biaya studi Amdal
• Komponen-komponen lingkungan yang ditetapkan sedikit atau tidak terkena dampak tidak akan dievaluasi lagi
MACAM MACAM SKOPING
• Social Scoping : Penetapan dampak penting berdasarkan pandangan dan penilaian masyarakat
• Ecological Scoping : Penetapan Dampak penting Berdasarkan pada nilai-nilai ekologi atau peranannya dalam ekologi
• Policy /Planning Scoping : Penetapan secara pilihan dari suatu pembangunan proyek, menganalisis masalah-masalah yang akan timbul sejak awal dan juga akan menghasilkan saran-saran strategi didalam menjalankan atau membatalkan suatu proyek.
• PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN TIM
• Bidang Keahlian Pokok
a. Bidang lingkungan fisika atau geofisik dan kimia
b. Bidang lingkungan biologis;
c. Bidang sosial-ekonomi dan sosial-budaya atau bidang sosial.
• Pengelolaan Tim
• Pengelolaan TIM
• Pengelolaan Jadwal
• Pengelolaan Anggaran
KERANGKA ACUAN
• Judul, latar-belakang studi Amdal dan tujuan dari studi Amdal
• Dasar pendekatan studi Amdal dan analisisnya
• Metodologi penelitian
• Jadwal Penelitian
• Organisasi Tim
• Biaya Penelitian
RONA LINGKUNGAN
• Rona lingkungan merupakan gambaran keadaan lingkungan di tempat proyek yang akan dibangun dan di daerah sekitarnya. Rona lingkungan alam dan lingkungan buatan manusia.
PEMBAHASAN DAMPAK
DAMPAK FISIK DAN KIMIA
a. Dampak Kebisingan
b. Dampak pada Kualitas Udara
c. Dampak kuantitas dan kualitas air
d. Dampak pada iklim dan cuaca
e. Dampak pada tanah
YANG PERLU :
• Pengertian Dampak
• Sumber Dampak
• Tolok Ukur Dampak
DAMPAK BIOLOGI
1. Komponen Biologis dalam lingkungan
2. Diskripsi Keadaan Kompone Biologis
• Komponen biotis
• Komponen abiotis
• Interaksi Antara komunitas dengan lingkungan
• Pertukaran Materi
• Tipe komunitas umum dgn daerah penyebarannya
• Diskripsi Species-species dari tiap komunitas
DAMPAK SOSIAL-EKONOMI
• Penetapan Komponen Sosial-Ekonomi
• Pendugaan Dampak Sosial Ekonomi
• Pola Perkembangan Penduduk
• Pola Perpindahan
• Pola perkembangan Ekonomi
DAMPAK SOSIAL BUDAYA
• Komponen Sosial Budaya
• Metoda Pendugaan Dampak
• Peninggalan sejarah budaya atau arkeologi
• Tempat-tempat bersejarah
• Tempat Tempat yang mempunyai Nilai Ilmiah
• Tempat tempat yang mempunyai nilai geologi
• Kuburan dan Tempat Pemakaman
• Pendekatan Ilmiah
• Pendekatan Pengembangan Masyarakat
• PEMILIHAN ALTERNATIF
Kegunaan Alternatif:
• Memilih altenatif yang sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah dalam mengelola proyek pembangunan lingkungan
• Memilih alternatif yang sesuai dengan rencana pembangunan daerah dan nasional
• Memilih alternatif yang sesuai dengan keadaan ambien lingkungan
• Menciptakan kesesuaian antara dampak yang terjadi dengan ambien lingkungan yang ada
• Mendapatkan gambaran dari konsekuensi pada keadaan lingkungan dari tiap keputusan yang diambil
• Menghindari pertentangan yang mungkin terjadi dengan proyek lain
PROSES PEMILIHAN ALTERNATIF
• Studi pembandingan tiap alternatif
• Aktivitas proyek tanpa alternatif harus dimasukan dalam gabungan, harus dijelaskan apa sebab dan alasannya.
• Menyajikan Dampak Lingkungan dengan tiap alternatif mengenai :
a. Masalah teknis
b. Analisis sosial ekonomis
c. Analisis Sosial
AMDAL PERTAMBANGAN
• ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
• PIL
• TOR ANDAL
• ANDAL
• RKL dan RPL
KEGUNAAN ANDAL
• PENGELOLAAN LINGKUNGAN
• PEMANTAUAN LINGKUNGAN
• PENGELOLAAN PROYEK
• PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• DOKUMEN YANG PENTING
• PROSEDUR PELAKSANAAN ANDAL
Langkah-langkah dalam menyusun Andal :
a. Dasar (Basics)
b. Rona Lingkungan (Description of Environmental Setting)
c. Pendugaan Dampak (Impact Assesmenti)
d. Seleksi usulan aktivitas proyek (Selection of Proposed Action)
e. Penyusunan Laporan Andal (Preparation of Environmental Impact Statement )
• Diskripsi Proyek
a. Maksud dan Tujuan : Identitas Pemrakarsa, Identitas Penyusun Amdal, Maksud dan Tujuan
b. Kegunaan, keperluan dan alternatif : Kegunaan, lokasi, jadwal dan alternatif
c. Rencana Kegiatan dan Komponen Kegiatannya : Batas, hubungan dengan lingkunan, Hubungan dengan sumberdaya, Bangunan Struktur, Komponen, Tahap pelaksanaan.
Lihat PP No. 29 tahun 1986
• Diskripsi Proyek
a. Maksud dan Tujuan : Identitas Pemrakarsa, Identitas Penyusun Amdal, Maksud dan Tujuan
b. Kegunaan, keperluan dan alternatif : Kegunaan, lokasi, jadwal dan alternatif
c. Rencana Kegiatan dan Komponen Kegiatannya : Batas, hubungan dengan lingkunan, Hubungan dengan sumberdaya, Bangunan Struktur, Komponen, Tahap pelaksanaan.
Lihat PP No. 29 tahun 1986
SKOPING (PELINGKUPAN)
• Proses untuk menemukan atau menetapkan dampak penting atau sering disembut sebagai masalah utama (main issue) dari suatu proyek terhadap lingkungan.
• Skoping telah digunakan dari langkah dasar penyusunan TOR, PIL dan dalam menyusun rencana penelitian lapangan yang lebih mendetil.
Kegunaan Skoping
• Identifikasi Dampak Penting atau masalah utama dari suatu proyek.
• Menetapkan komponen-komponen yang akan terkena dampak nyata
• Menetapkan strategi penelitian pada komponen lingkungan yang akan terkena dampak
• Menetapkan parameter atau indikator dari komponen lingkungan yang akan diukur
• Efisiensi waktu studi Amdal
• Efisiensi biaya studi Amdal
• Komponen-komponen lingkungan yang ditetapkan sedikit atau tidak terkena dampak tidak akan dievaluasi lagi
MACAM MACAM SKOPING
• Social Scoping : Penetapan dampak penting berdasarkan pandangan dan penilaian masyarakat
• Ecological Scoping : Penetapan Dampak penting Berdasarkan pada nilai-nilai ekologi atau peranannya dalam ekologi
• Policy /Planning Scoping : Penetapan secara pilihan dari suatu pembangunan proyek, menganalisis masalah-masalah yang akan timbul sejak awal dan juga akan menghasilkan saran-saran strategi didalam menjalankan atau membatalkan suatu proyek.
• PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN TIM
• Bidang Keahlian Pokok
a. Bidang lingkungan fisika atau geofisik dan kimia
b. Bidang lingkungan biologis;
c. Bidang sosial-ekonomi dan sosial-budaya atau bidang sosial.
• Pengelolaan Tim
• Pengelolaan TIM
• Pengelolaan Jadwal
• Pengelolaan Anggaran
KERANGKA ACUAN
• Judul, latar-belakang studi Amdal dan tujuan dari studi Amdal
• Dasar pendekatan studi Amdal dan analisisnya
• Metodologi penelitian
• Jadwal Penelitian
• Organisasi Tim
• Biaya Penelitian
RONA LINGKUNGAN
• Rona lingkungan merupakan gambaran keadaan lingkungan di tempat proyek yang akan dibangun dan di daerah sekitarnya. Rona lingkungan alam dan lingkungan buatan manusia.
PEMBAHASAN DAMPAK
DAMPAK FISIK DAN KIMIA
a. Dampak Kebisingan
b. Dampak pada Kualitas Udara
c. Dampak kuantitas dan kualitas air
d. Dampak pada iklim dan cuaca
e. Dampak pada tanah
YANG PERLU :
• Pengertian Dampak
• Sumber Dampak
• Tolok Ukur Dampak
DAMPAK BIOLOGI
1. Komponen Biologis dalam lingkungan
2. Diskripsi Keadaan Kompone Biologis
• Komponen biotis
• Komponen abiotis
• Interaksi Antara komunitas dengan lingkungan
• Pertukaran Materi
• Tipe komunitas umum dgn daerah penyebarannya
• Diskripsi Species-species dari tiap komunitas
DAMPAK SOSIAL-EKONOMI
• Penetapan Komponen Sosial-Ekonomi
• Pendugaan Dampak Sosial Ekonomi
• Pola Perkembangan Penduduk
• Pola Perpindahan
• Pola perkembangan Ekonomi
DAMPAK SOSIAL BUDAYA
• Komponen Sosial Budaya
• Metoda Pendugaan Dampak
• Peninggalan sejarah budaya atau arkeologi
• Tempat-tempat bersejarah
• Tempat Tempat yang mempunyai Nilai Ilmiah
• Tempat tempat yang mempunyai nilai geologi
• Kuburan dan Tempat Pemakaman
• Pendekatan Ilmiah
• Pendekatan Pengembangan Masyarakat
• PEMILIHAN ALTERNATIF
Kegunaan Alternatif:
• Memilih altenatif yang sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah dalam mengelola proyek pembangunan lingkungan
• Memilih alternatif yang sesuai dengan rencana pembangunan daerah dan nasional
• Memilih alternatif yang sesuai dengan keadaan ambien lingkungan
• Menciptakan kesesuaian antara dampak yang terjadi dengan ambien lingkungan yang ada
• Mendapatkan gambaran dari konsekuensi pada keadaan lingkungan dari tiap keputusan yang diambil
• Menghindari pertentangan yang mungkin terjadi dengan proyek lain
PROSES PEMILIHAN ALTERNATIF
• Studi pembandingan tiap alternatif
• Aktivitas proyek tanpa alternatif harus dimasukan dalam gabungan, harus dijelaskan apa sebab dan alasannya.
• Menyajikan Dampak Lingkungan dengan tiap alternatif mengenai :
a. Masalah teknis
b. Analisis sosial ekonomis
c. Analisis Sosial
GANGGUAN PERAIRAN YANG DIAKIBATKAN OLEH TAMBANG
Gangguan pada badan perairan dapat terjadi akibat adanya hal-hal berikut :
• Adanya senyawa atau bentuk energi tertentu (panas) yang masuk ke dalam badan perairan yang mengakibatkan terjadinya perubahan fisik maupun kimia pada badan perairan tersebut.
• Adanya penghalangan atau pembelokan pada sebagian atau keseluruhan pada badan perairan tersebut.
Dampak yang timbul akibat terjadinya hal-hal di atas adalah :
• kualitas air akan menjadi kurang/tidak baik sama sekali sehingga mengakibatkan pemanfaatan untuk manusia ataupun industri dan lainnya akan menjadi tidak baik pula
• adanya kemungkinan terjadi kerusakan secara ekologi; menurunnya komposisi dan keanekaragaman komunitan biologi yang ada dalam badan perairan tersebut.
• adanya kemungkinan air tidak cukup lagi untuk memenuhi kebutuhan manusia
Dalam bidang pertambangan, timbulnya pencemaran air banyak terjadi dalam tahapan kegiatan berikut :
• Proses penambangan
• Proses pengolahan
• Pembangkit tenaga listrik
• Bengkel
• Transportasi
• Pelabuhan
• Stockpile
• Depo gudang penyimpanan bahan-bahan
Komponen-komponen utama yang terdapat/terkandung di dalam udara
• Nitrogen (N2) = 78,0 %
• Oksigen (O2) = 21,0 %
• Argon (Ar) = 0,9 %
• Unsur-unsur lain = 0,1 %
Beberapa polutan yang dikenal sebagai pencemar udara akibat aktivitas pertambangan
• CO2 dan CO yang berasal dari pembakaran tak sempurna suatu senyawa hidrokarbon. Misal, gas-gas CO2 dan CO yang keluar dari knalpot alat-alat berat pertambangan seperti dari Dump truck, Bulldozer, Whell Loader, Back Hoe dan lain-lain.
• NOx dan SOx (Oksida Nitrogen dan Sulfur) yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Ini banyak terdapat pada aktivitas penambangan Batubara, sering terjadi adanya Batubara yang terbakar (Self Combustion).
• Partikulat berupa padatan dan/atau cairan. Seperti, timbulnya debu-debu akibat aktivitas pengangkutan bahan tambang dan adanya limbah padat dan cair dari tempat pencucian bahan galian.
• Unsur-unsur yang terdapat dalam tanah
• Oksigen, Hidrogen, Carbon (terutama berasal dari udara dan air), Nitrogen, Phosphor, Potasium, Calsium, Magnesium dan Sulfur (terutama yang berasal dari padatan tanah). Sedangkan unsur-unsur lain seperti Besi, Mangan, Boron, Molibdenum, Tembaga, Seng, Chlor dan Cobalt dipergunakan dalam jumlah yang relatif kecil. Unsur-unsur lain seperti Natrium, Flour, Silika dan lain-lain tampaknya tidak terlalu esensial.
• Adanya senyawa atau bentuk energi tertentu (panas) yang masuk ke dalam badan perairan yang mengakibatkan terjadinya perubahan fisik maupun kimia pada badan perairan tersebut.
• Adanya penghalangan atau pembelokan pada sebagian atau keseluruhan pada badan perairan tersebut.
Dampak yang timbul akibat terjadinya hal-hal di atas adalah :
• kualitas air akan menjadi kurang/tidak baik sama sekali sehingga mengakibatkan pemanfaatan untuk manusia ataupun industri dan lainnya akan menjadi tidak baik pula
• adanya kemungkinan terjadi kerusakan secara ekologi; menurunnya komposisi dan keanekaragaman komunitan biologi yang ada dalam badan perairan tersebut.
• adanya kemungkinan air tidak cukup lagi untuk memenuhi kebutuhan manusia
Dalam bidang pertambangan, timbulnya pencemaran air banyak terjadi dalam tahapan kegiatan berikut :
• Proses penambangan
• Proses pengolahan
• Pembangkit tenaga listrik
• Bengkel
• Transportasi
• Pelabuhan
• Stockpile
• Depo gudang penyimpanan bahan-bahan
Komponen-komponen utama yang terdapat/terkandung di dalam udara
• Nitrogen (N2) = 78,0 %
• Oksigen (O2) = 21,0 %
• Argon (Ar) = 0,9 %
• Unsur-unsur lain = 0,1 %
Beberapa polutan yang dikenal sebagai pencemar udara akibat aktivitas pertambangan
• CO2 dan CO yang berasal dari pembakaran tak sempurna suatu senyawa hidrokarbon. Misal, gas-gas CO2 dan CO yang keluar dari knalpot alat-alat berat pertambangan seperti dari Dump truck, Bulldozer, Whell Loader, Back Hoe dan lain-lain.
• NOx dan SOx (Oksida Nitrogen dan Sulfur) yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Ini banyak terdapat pada aktivitas penambangan Batubara, sering terjadi adanya Batubara yang terbakar (Self Combustion).
• Partikulat berupa padatan dan/atau cairan. Seperti, timbulnya debu-debu akibat aktivitas pengangkutan bahan tambang dan adanya limbah padat dan cair dari tempat pencucian bahan galian.
• Unsur-unsur yang terdapat dalam tanah
• Oksigen, Hidrogen, Carbon (terutama berasal dari udara dan air), Nitrogen, Phosphor, Potasium, Calsium, Magnesium dan Sulfur (terutama yang berasal dari padatan tanah). Sedangkan unsur-unsur lain seperti Besi, Mangan, Boron, Molibdenum, Tembaga, Seng, Chlor dan Cobalt dipergunakan dalam jumlah yang relatif kecil. Unsur-unsur lain seperti Natrium, Flour, Silika dan lain-lain tampaknya tidak terlalu esensial.
BAKU MUTU DALAM LINGKUNGAN
Baku Mutu
adalah batas atau kadar makhluk hidup, zat atau energi atau komponen lain yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang adanya sesuai dengan peruntukannya.
BAKU MUTU
(Menurut Ahli Hukum) Suatu peraturan pemerintah yang resmi yang harus dilaksanakan, yang mengenai spesifikasi dari jumlah bahan pencemar yang boleh dibuang atau jumlah kandungan yang boleh berada dalam media ambien.
(menurut para ahli teknik) Merupakan spesifikasi dari jumlah bahan pencemar yang mungkin boleh dibuang, tetapi tidak selalu merupakan peraturan resmi yang harus diikuti
Baku Mutu
Baku Mutu Lingkungan (Standar atau nilai ambang pada kualitas lingkungan hidup).
----> dikaitkan dengan peruntukannya.
Baku Mutu --->dikaitkan dengan jenis kegiatannya à Baku mutu limbah pencemar
/ Baku mutu limbah cair
/ Baku mutu udara emisi
Pengaturan tentang Baku Mutu Lingkungan (MENKLH Nomor Kep-02/MENKLH/I/ 1988)
Tentang Pedoman Penetapan BML yang berisikan pengaturan dan penetapan pedoman
• baku mutu kualitas air,
• baku mutu udara ambien,
• baku mutu udara emisi sumber tidak bergerak,
kriteria kualitas air laut untuk biota laut (budidaya perikanan).
• MENKLH Nomor Kep-02/MENKLH/I/1988
mencabut tentang kriteria kualitas air
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air
Adendum
PP. Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
MENKLH Nomor Kep-02/MENKLH/I/1988
MENKLH Nomor Kep-03/MENKLH/II/1991 tentang Baku Mutu Air Limbah
MENLH Nomor 51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri.
Beberapa istilah penting dalam Baku Mutu
• Objektif adalah tujuan atau suatu sasaran ke arah mana suatu pengelolaan lingkungan ditujukan
• Kriteria adalah kompilasi atau hasil dari suatu pengolahan data ilmiah yang akan digunakan untuk menentukan apakah suatu kualitas air atau udara yang dapat digunakan sesuai dengan objektif atau suatu tujuan penggunaan tertentu.
• Standard adalah satu set nilai numerikal dari konsentrasi atau jumlah suatu bahan kimia atau pencemar, suatu keadaan fisik atau lain-lain hal yang ada dalam media ambien atau yang berada dalam media limbah.
Penyusunan Baku Mutu
• Identifikasi dari penggunaan sumberdaya atau media ambien yang harus dilindungi. Dengan kata lain objektif dari sumberdaya tersebut dapat dicapai
• Merumuskan formulasi dari kriteria dengan menggunakan kumpulan dan pengolahan dari berbagai informasi ilmiah
• merumuskan baku mutu ambien dari hasil penyusunan kriteria
• merumuskan baku mutu limbah yang boleh dilepas ke dalam lingkungan yang akan menghasilkan keadaan kualitas baku mutu ambien yang telah ditetapkan
• membentuk program pemantauan dan pengumpulan informasi untuk peyempurnaan
Penetapan baku mutu limbah haruslah dikaitkan dengan keadaan kualitas ambien dan baku mutu ambien.
Sebagai Contoh:
• suatu daerah yang keadaan lingkungan ambiennya masih sangat baik berarti pula bahwa batas baku mutu ambien masih jauh dari kualitas ambien
• suatu daerah lain mempunyai keadaan kualitas ambien yang sudah tidak laik atau mendekati batas baku mutu ambien yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukan bahwa pencemaran yang ada sudah sangat berat.
Penentuan baku mutu lingkungan
Terdapat beberapa metoda pendekatan, diantaranya adalah :
• Pendekatan Fisiologis (Tingkat Bahaya Suatu Unsur)
• Pendekatan Rantai Makanan
• Angket
• Studi Pustaka
• Bio Indikator
• Pendekatan Fisiologis
• (Tingkat Bahaya Suatu Unsur)
Beberapa logam diperlukan keberadaannya. Tapi ada beberapa logam justru merupakan racun bagi tubuh dan ada beberapa beberapa bahan yang tidak dapat dilihat tetapi mempunyai bahaya yang mematikan.
Sebagai contoh :
• Kadmium (Cd) bisa menimbulkan sakit pada tulang, menyerang ginjal dan otot-otot.
• Timbal (Pb) mengakibatkan berkurangnya kadar Haemoglobin dan menimbulkan anemia.
• Air Raksa (Hg) bisa menyebabkan susunan syaraf menjadi kejang, rambut rontok dan jaringan ginjal rusak.
• Sinar Radio Aktif (ß dan Ý) dapat merusak mata dan kulit serta merusak susunan protein tubuh.
Apa itu Baku Mutu Lingkungan?
Pembatasan masuknya limbah ke lingkungan, melalui penerapan norma-norma pedoman maupun peraturan
Mengapa harus Baku Mutu Lingkungan ?
Diperlukan untuk melindungi Lingkungan Hidup
• mencegah penurunan kualitas lingkungan
• meningkatkan kualitas lingkungan
Siapa yang melaksanakan Baku Mutu Lingkungan ?
Pemerintah
• penyuluhan, pembinaan dan pengawasan
Pemrakarsa
• penerapan BML dan upaya meningkatkan kinerja
Masyarakat
• Hak mendapatkan lingkungan yang bersih
• kontrol sosial
Bagaimana cara menerapkan Baku Mutu Lingkungan ?
• Penetapan BML dan BM limbah/emisi
• Prinsip pengendalian pencemaran
- limbah memenuhi BM dan tak mencemari
- zero discharge
adalah batas atau kadar makhluk hidup, zat atau energi atau komponen lain yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang adanya sesuai dengan peruntukannya.
BAKU MUTU
(Menurut Ahli Hukum) Suatu peraturan pemerintah yang resmi yang harus dilaksanakan, yang mengenai spesifikasi dari jumlah bahan pencemar yang boleh dibuang atau jumlah kandungan yang boleh berada dalam media ambien.
(menurut para ahli teknik) Merupakan spesifikasi dari jumlah bahan pencemar yang mungkin boleh dibuang, tetapi tidak selalu merupakan peraturan resmi yang harus diikuti
Baku Mutu
Baku Mutu Lingkungan (Standar atau nilai ambang pada kualitas lingkungan hidup).
----> dikaitkan dengan peruntukannya.
Baku Mutu --->dikaitkan dengan jenis kegiatannya à Baku mutu limbah pencemar
/ Baku mutu limbah cair
/ Baku mutu udara emisi
Pengaturan tentang Baku Mutu Lingkungan (MENKLH Nomor Kep-02/MENKLH/I/ 1988)
Tentang Pedoman Penetapan BML yang berisikan pengaturan dan penetapan pedoman
• baku mutu kualitas air,
• baku mutu udara ambien,
• baku mutu udara emisi sumber tidak bergerak,
kriteria kualitas air laut untuk biota laut (budidaya perikanan).
• MENKLH Nomor Kep-02/MENKLH/I/1988
mencabut tentang kriteria kualitas air
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air
Adendum
PP. Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
MENKLH Nomor Kep-02/MENKLH/I/1988
MENKLH Nomor Kep-03/MENKLH/II/1991 tentang Baku Mutu Air Limbah
MENLH Nomor 51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri.
Beberapa istilah penting dalam Baku Mutu
• Objektif adalah tujuan atau suatu sasaran ke arah mana suatu pengelolaan lingkungan ditujukan
• Kriteria adalah kompilasi atau hasil dari suatu pengolahan data ilmiah yang akan digunakan untuk menentukan apakah suatu kualitas air atau udara yang dapat digunakan sesuai dengan objektif atau suatu tujuan penggunaan tertentu.
• Standard adalah satu set nilai numerikal dari konsentrasi atau jumlah suatu bahan kimia atau pencemar, suatu keadaan fisik atau lain-lain hal yang ada dalam media ambien atau yang berada dalam media limbah.
Penyusunan Baku Mutu
• Identifikasi dari penggunaan sumberdaya atau media ambien yang harus dilindungi. Dengan kata lain objektif dari sumberdaya tersebut dapat dicapai
• Merumuskan formulasi dari kriteria dengan menggunakan kumpulan dan pengolahan dari berbagai informasi ilmiah
• merumuskan baku mutu ambien dari hasil penyusunan kriteria
• merumuskan baku mutu limbah yang boleh dilepas ke dalam lingkungan yang akan menghasilkan keadaan kualitas baku mutu ambien yang telah ditetapkan
• membentuk program pemantauan dan pengumpulan informasi untuk peyempurnaan
Penetapan baku mutu limbah haruslah dikaitkan dengan keadaan kualitas ambien dan baku mutu ambien.
Sebagai Contoh:
• suatu daerah yang keadaan lingkungan ambiennya masih sangat baik berarti pula bahwa batas baku mutu ambien masih jauh dari kualitas ambien
• suatu daerah lain mempunyai keadaan kualitas ambien yang sudah tidak laik atau mendekati batas baku mutu ambien yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukan bahwa pencemaran yang ada sudah sangat berat.
Penentuan baku mutu lingkungan
Terdapat beberapa metoda pendekatan, diantaranya adalah :
• Pendekatan Fisiologis (Tingkat Bahaya Suatu Unsur)
• Pendekatan Rantai Makanan
• Angket
• Studi Pustaka
• Bio Indikator
• Pendekatan Fisiologis
• (Tingkat Bahaya Suatu Unsur)
Beberapa logam diperlukan keberadaannya. Tapi ada beberapa logam justru merupakan racun bagi tubuh dan ada beberapa beberapa bahan yang tidak dapat dilihat tetapi mempunyai bahaya yang mematikan.
Sebagai contoh :
• Kadmium (Cd) bisa menimbulkan sakit pada tulang, menyerang ginjal dan otot-otot.
• Timbal (Pb) mengakibatkan berkurangnya kadar Haemoglobin dan menimbulkan anemia.
• Air Raksa (Hg) bisa menyebabkan susunan syaraf menjadi kejang, rambut rontok dan jaringan ginjal rusak.
• Sinar Radio Aktif (ß dan Ý) dapat merusak mata dan kulit serta merusak susunan protein tubuh.
Apa itu Baku Mutu Lingkungan?
Pembatasan masuknya limbah ke lingkungan, melalui penerapan norma-norma pedoman maupun peraturan
Mengapa harus Baku Mutu Lingkungan ?
Diperlukan untuk melindungi Lingkungan Hidup
• mencegah penurunan kualitas lingkungan
• meningkatkan kualitas lingkungan
Siapa yang melaksanakan Baku Mutu Lingkungan ?
Pemerintah
• penyuluhan, pembinaan dan pengawasan
Pemrakarsa
• penerapan BML dan upaya meningkatkan kinerja
Masyarakat
• Hak mendapatkan lingkungan yang bersih
• kontrol sosial
Bagaimana cara menerapkan Baku Mutu Lingkungan ?
• Penetapan BML dan BM limbah/emisi
• Prinsip pengendalian pencemaran
- limbah memenuhi BM dan tak mencemari
- zero discharge
Rabu, November 3
PELATIHAN APAR DAN EVAKUASI DARURAT SAAT KEBAKARAN
Keselamatan kebakaran, didasarkan pada prinsip segitiga api yang mengakibatkan terbakar sendiri.
Tiga elemen bersama-sama pada waktu yang sama membuat yang disebut dengan API :
Cukup Oxygen untuk dapat terbakar
Cukup Panas meningkatkan kenaikan temperature
Sedikit bahan bakar atau bahan yang dapat terbakar.
Bersama-sama, berreaksi bersama reaksi kimia yang disebut dengan API. Matikan dengan menggunakan APAR.
Kebakaran diklasifikasi berdasarkan type bahan yang terbakar. Jika anda menggunakan type yang salah maka dapat membuat terbakar lebih besar. Ini sangat penting agar dimengerti dengan empat perbedaan dengan klasifikasi :
Class A: Wood, paper, cloth, trash, plastics—solids that are not metals.
Class B: Flammable liquids—gasoline, oil, grease, acetone. Includes flammable gases.
Class C: Electrical—energized electrical equipment. As long as it is “plugged in.”
Class D: Metals—potassium, sodium, aluminum, magnesium. Requires Metal-X, foam, and other special extinguishing agents.
Sebagian besar APAR labeling dapat diindentifikasikan untuk disesuaikan dengan jenis bahan yang terbakar.
Contohnya , sebuah water extinguisher sesuai dengan label seperti ini yang mempunyai maksud seharusnya hanya digunakan untuk Class A fires.
Water (APW) Extinguishers
Besar, silver fire extinguishers dengan tinggi 2 feet dan berat 25 Lb bila penuh.
APW stands for “Air-Pressurized Water.”
Tekanan CO2 APAR sangat baik yang akan membentuk Dry Ice pada saat keluar dari horn nya.
CO2’s didesign untuk Class B and C (flammable liquids dan sumber listrik) type kebakaran
CO2 tabung berwarna merah yang mempunyai berat 5 s/d 100 lb atau lebih besar lagi yang dilengkapi selang yang lentur dan panjang.
CO2 biasanya ditemukan pada laboratories, mechanical rooms, kitchens, and flammable liquid storage areas.
Carbon dioxide gas yang tidak terbakar dan mengambil oxygen element dari segitiga API dan sangat dingin pada saat keluar dari selangnya.
CO2 sangat tidak efektif untuk mematikan untuk kebakaran Class A dikarenakan tidak memindahkan api keluar bahkan dapat menimbulkan asap dan terbakar kembali.
ABC tabung berwarna merah dengan berat 5 sampai dengan 20 Lb.
ABC extinguishers diisi dengan bubuk kuning yng tersusun monoammonium phosphate dimana dapat dikeluarkan dengan tambahan tekanan nitrogen kedalam tabungnya.
Dry chemical extinguishers mematikan api dengan cara membuat lapiran tipis di permukaan bahan bakar berupa debu sehingga memisahkan antara bahan bakar dengan oksigen dari udara luar. Sehingga mampu menghetikan reaksi kimia api yang terjadi.
APAR bubuk kimia kering ada beberapa type yang dibiasanya dilabelkan dengan :
DC (for dry chemical)
ABC (can be used on Class A, B, or C fires)
BC (designed for use on Class B and C fires)
Ini sangat penting untuk mengindentifikasi penggunaan type APAR yang berada dilokasi pekerjaan.
APAR “ABC” dapat dilabelkan dengan cara seperti ini sehingga terindentifikasi Class A, B, and C fires.
ABC terdapat pada public hallways of new buildings, laboratori, tempat istirahat, kantor, gudang kimia, work shop
Hal – hal yang dilakukan ketika terjadi kebakaran :
Mengeluarkan orang – orang ketempat yang aman, jika itu dapat membahayakan kesematan.
Nyalakan alarm kebakan, hal itu akan memberi tahu petugas pemadam kebakaran dan penghuni gedung dan matikan AC untuk mencegah menyebarnya asap .
Jika api kecil (anda sudah melakukan dua hal diatas), anda dapat menggunakan alat pemadam untuk mematikannya.
However, before deciding to fight the fire, keep these things in mind/apa yang anda lakukan saat terjadi kebakaran:
Mengetahui apa yang sedang terbakar. Jika anda tidak mengetahui apa yang sedang terbakar, anda tidak dapat menggunakan alat pemadam sembarangan.
Meskipun anda mempunyai alat pemadam ABC, bisa jadi akan terjadi ledakan atau asap beracun.
Sebaiknya anda tahu apa yang sedang terbakar, tetapi jika tidak tahu, biar petugas pemadam kebakaran yang menanganinya
Ketika Api menyebar dengan cepat langkah pertama yang kita lakukan? Waktu yang tepat menggunakan alat pemadam ketika pertama kali api menyala.
Jika api semakin membesar, segeralah meninggalkan gedung.
Saat anda meninggalkan gedung, tutup pintu dan jendela setelah anda keluar.Ini dapat memperlambat menyebarnya asap dan api.
Do not fight the fire if/jangan melawan api jika:
Anda tidak terampil dan bis penggunaannya.
Jika salah menggunakan type APAR lebih baik jangan menggunakannya.
Anda dapat terhirup asap beracun.
Jika bahan sintetik yang terbakar seperti nylon karpet , sofa dapat mengakibatkan asap beracun hydrogen cyanide, acrolein, and ammonia yang tercampur dengan CO. Gas ini dapat mengakibatkan fatal dalam waktu singkat.
instincts anda mengatakan tidak
Jika anda tidak aman dengan situasi tersebut biarkan fire man bekerja.
Aturan terakhir posisi anda harus dekat pintu keluar atau jalur evakuasi dengan cara membelakanginya dan segera gunakan APAR untuk memadamkan.
Jika dalam keadaan APAR tidak berfungsi atau sesuatu terjadi yang anda perlukan keluar dengan cepat.
Tiga elemen bersama-sama pada waktu yang sama membuat yang disebut dengan API :
Cukup Oxygen untuk dapat terbakar
Cukup Panas meningkatkan kenaikan temperature
Sedikit bahan bakar atau bahan yang dapat terbakar.
Bersama-sama, berreaksi bersama reaksi kimia yang disebut dengan API. Matikan dengan menggunakan APAR.
Kebakaran diklasifikasi berdasarkan type bahan yang terbakar. Jika anda menggunakan type yang salah maka dapat membuat terbakar lebih besar. Ini sangat penting agar dimengerti dengan empat perbedaan dengan klasifikasi :
Class A: Wood, paper, cloth, trash, plastics—solids that are not metals.
Class B: Flammable liquids—gasoline, oil, grease, acetone. Includes flammable gases.
Class C: Electrical—energized electrical equipment. As long as it is “plugged in.”
Class D: Metals—potassium, sodium, aluminum, magnesium. Requires Metal-X, foam, and other special extinguishing agents.
Sebagian besar APAR labeling dapat diindentifikasikan untuk disesuaikan dengan jenis bahan yang terbakar.
Contohnya , sebuah water extinguisher sesuai dengan label seperti ini yang mempunyai maksud seharusnya hanya digunakan untuk Class A fires.
Water (APW) Extinguishers
Besar, silver fire extinguishers dengan tinggi 2 feet dan berat 25 Lb bila penuh.
APW stands for “Air-Pressurized Water.”
Tekanan CO2 APAR sangat baik yang akan membentuk Dry Ice pada saat keluar dari horn nya.
CO2’s didesign untuk Class B and C (flammable liquids dan sumber listrik) type kebakaran
CO2 tabung berwarna merah yang mempunyai berat 5 s/d 100 lb atau lebih besar lagi yang dilengkapi selang yang lentur dan panjang.
CO2 biasanya ditemukan pada laboratories, mechanical rooms, kitchens, and flammable liquid storage areas.
Carbon dioxide gas yang tidak terbakar dan mengambil oxygen element dari segitiga API dan sangat dingin pada saat keluar dari selangnya.
CO2 sangat tidak efektif untuk mematikan untuk kebakaran Class A dikarenakan tidak memindahkan api keluar bahkan dapat menimbulkan asap dan terbakar kembali.
ABC tabung berwarna merah dengan berat 5 sampai dengan 20 Lb.
ABC extinguishers diisi dengan bubuk kuning yng tersusun monoammonium phosphate dimana dapat dikeluarkan dengan tambahan tekanan nitrogen kedalam tabungnya.
Dry chemical extinguishers mematikan api dengan cara membuat lapiran tipis di permukaan bahan bakar berupa debu sehingga memisahkan antara bahan bakar dengan oksigen dari udara luar. Sehingga mampu menghetikan reaksi kimia api yang terjadi.
APAR bubuk kimia kering ada beberapa type yang dibiasanya dilabelkan dengan :
DC (for dry chemical)
ABC (can be used on Class A, B, or C fires)
BC (designed for use on Class B and C fires)
Ini sangat penting untuk mengindentifikasi penggunaan type APAR yang berada dilokasi pekerjaan.
APAR “ABC” dapat dilabelkan dengan cara seperti ini sehingga terindentifikasi Class A, B, and C fires.
ABC terdapat pada public hallways of new buildings, laboratori, tempat istirahat, kantor, gudang kimia, work shop
Hal – hal yang dilakukan ketika terjadi kebakaran :
Mengeluarkan orang – orang ketempat yang aman, jika itu dapat membahayakan kesematan.
Nyalakan alarm kebakan, hal itu akan memberi tahu petugas pemadam kebakaran dan penghuni gedung dan matikan AC untuk mencegah menyebarnya asap .
Jika api kecil (anda sudah melakukan dua hal diatas), anda dapat menggunakan alat pemadam untuk mematikannya.
However, before deciding to fight the fire, keep these things in mind/apa yang anda lakukan saat terjadi kebakaran:
Mengetahui apa yang sedang terbakar. Jika anda tidak mengetahui apa yang sedang terbakar, anda tidak dapat menggunakan alat pemadam sembarangan.
Meskipun anda mempunyai alat pemadam ABC, bisa jadi akan terjadi ledakan atau asap beracun.
Sebaiknya anda tahu apa yang sedang terbakar, tetapi jika tidak tahu, biar petugas pemadam kebakaran yang menanganinya
Ketika Api menyebar dengan cepat langkah pertama yang kita lakukan? Waktu yang tepat menggunakan alat pemadam ketika pertama kali api menyala.
Jika api semakin membesar, segeralah meninggalkan gedung.
Saat anda meninggalkan gedung, tutup pintu dan jendela setelah anda keluar.Ini dapat memperlambat menyebarnya asap dan api.
Do not fight the fire if/jangan melawan api jika:
Anda tidak terampil dan bis penggunaannya.
Jika salah menggunakan type APAR lebih baik jangan menggunakannya.
Anda dapat terhirup asap beracun.
Jika bahan sintetik yang terbakar seperti nylon karpet , sofa dapat mengakibatkan asap beracun hydrogen cyanide, acrolein, and ammonia yang tercampur dengan CO. Gas ini dapat mengakibatkan fatal dalam waktu singkat.
instincts anda mengatakan tidak
Jika anda tidak aman dengan situasi tersebut biarkan fire man bekerja.
Aturan terakhir posisi anda harus dekat pintu keluar atau jalur evakuasi dengan cara membelakanginya dan segera gunakan APAR untuk memadamkan.
Jika dalam keadaan APAR tidak berfungsi atau sesuatu terjadi yang anda perlukan keluar dengan cepat.
Senin, November 1
Respirator dan Kebakaran
****RESPIRATOR****
Oksigen yang dibutuhkan manusia 19,5 – 20,7.
Bahan beracun dapat masuk kedalam tubuh dengan tiga cara :
? Ingestion ( Makan, Minum)
? Absorption ( Sentuhan )
? Inhalation ( Pernafasan )
Langkah penggunaan respirator
PENGURANGAN OXYGEN
Mempertimbangkan lingkungan sekitar ketika kekurangan untuk dikomsumsi (less than 19.5%)
Reaksi kimia (rust), Kebakaran, pengelasan .
***BAHAYA PERNAFASAN****
• Bahan 2 kontaminasi
• Partikel-partikel udara (dust, fumes, mist)
• Gas atau uap
• Gabungan antara gas dan pertikel.
****KEBAKARAN****
BAGAIMANA CARA KEBAKARAN TERJADI
BAHAN BAKAR : Bisa berupa bahan bakar yang dapat terbakar – padat, cair atau gas.
OKSIGEN : Api hanya memerlukan suatu atmosfir dengan sekurangnya 16 persen oksigen.
PANAS : Panas adalah sumber energi penting untuk meningkatkan suhu dari bahan bakar.
…REAKSI KIMIA….
Suatu reaksi berantai yang dapat terjadi jika terdapat tiga elemen api yang memadai dan sesuai. Bila terdapat ketiga elemen tersebut maka kebakaran akan terjadi
Bagaimana api/ kebakaran diklasifikasikan ?
KELAS A
Bahan yang dapat terbakar berupa materi berserat seperti, kayu, kertas, kain, karet dan plastik.
KELAS B
Cairan yang dapat atau mudah terbakar seperti bensin, kerosin, cat dan gas propana.
KELAS C
Peralatan listrik, seperti peralatan rumah tangga, saklar, panel dan peralatan sumber listrik lainnya.
KELAS D
Logam yang dapat terbakar, seperti magnesium, titanium dan potasium. Logam tersebut dapat bereaksi dengan cepat dengan air dan harus ditangani dengan hati-hati.
BAGAIMANA CARA MENCEGAH KEBAKARAN ?
Kelas A — Bahan-bahan yang mudah terbakar :
Tempatkan lap kain yang berminyak pada tempat yang tertutup atau terpisah.
Kelas B — Cairan atau gas yang mudah terbakar :
Simpanlah cairan yang mudah terbakar dari sumber api yang mudah menyala atau memercik.
KELAS C
Periksalah kabel yang sudah usang, isolasi dan fitting yang rusak. Laporkan peralatan yang mengandung potensi bahaya pada supervisor anda.
KELAS D
Logam murni seperti potasium dan sodium bereaksi sangat cepat (bahkan eksplosif) dengan air dan bahan kimia lainnya, dan harus ditangani dengan hati-hati.
Jangan memadamkan api/ kebakaran bila :
Jika api telah menyebar luas dari titik asalnya
Jika anda tidak dapat memadamkan api dengan arah punggung ke pintu/ jalan keluar
Jika api dapat menghalangi satu-satunya jalan keluar bagi anda
Jika anda tidak memiliki alat pemadam yang sesuai
CARA PEMADAMAN API KELAS A,B,C
Gunakan pemadam air, busa atau alat pemadam jenis dry chemical multi-fungsi (jenis -ABC).
JANGAN GUNAKAN alat pemadam karbon dioksida atau dry chemical (jenis -BC) pada kebakaran kelas A.
Bagaimana cara menggunakan fire extinguisher ?
T - Tarik Pin
A - Arahkan pada sumber api
T - Tekan picu
S - Semprotkan satu sisi ke sisi lainnya
Bagaimana cara melakukan evakuasi :
Bila anda mendengar Emergency Alarm berbunyi kosongkan gedung/ ruangan SEGERA
Keluarlah dengan cara yang sesuai dengan petunjuk pada Emergency Action Plan
Berjalanlah : JANGAN BERLARI
Tetap tenang : JANGAN PANIK
Berteriaklah : Kebakaran ! Kebakaran ! Kebakaran !
Merunduk untuk menghindari asap dan gas
Merangkak jika perlu, udara yang terbaik berada dekat lantai
JANGAN mengunci pintu atau jalan keluar.
Bergeraklah menuju Evacuation Point (tempat berkumpul darurat) dan laporkan diri anda pada kepala petugas pemadam
Tetap berada di evacuation point sampai petugas memperbolehkan anda untuk pergi atau meninggalkan tempat itu
Setelah kebakaran jangan memasuki kembali gedung sampai pemadaman dilakukan dengan TUNTAS
Oksigen yang dibutuhkan manusia 19,5 – 20,7.
Bahan beracun dapat masuk kedalam tubuh dengan tiga cara :
? Ingestion ( Makan, Minum)
? Absorption ( Sentuhan )
? Inhalation ( Pernafasan )
Langkah penggunaan respirator
PENGURANGAN OXYGEN
Mempertimbangkan lingkungan sekitar ketika kekurangan untuk dikomsumsi (less than 19.5%)
Reaksi kimia (rust), Kebakaran, pengelasan .
***BAHAYA PERNAFASAN****
• Bahan 2 kontaminasi
• Partikel-partikel udara (dust, fumes, mist)
• Gas atau uap
• Gabungan antara gas dan pertikel.
****KEBAKARAN****
BAGAIMANA CARA KEBAKARAN TERJADI
BAHAN BAKAR : Bisa berupa bahan bakar yang dapat terbakar – padat, cair atau gas.
OKSIGEN : Api hanya memerlukan suatu atmosfir dengan sekurangnya 16 persen oksigen.
PANAS : Panas adalah sumber energi penting untuk meningkatkan suhu dari bahan bakar.
…REAKSI KIMIA….
Suatu reaksi berantai yang dapat terjadi jika terdapat tiga elemen api yang memadai dan sesuai. Bila terdapat ketiga elemen tersebut maka kebakaran akan terjadi
Bagaimana api/ kebakaran diklasifikasikan ?
KELAS A
Bahan yang dapat terbakar berupa materi berserat seperti, kayu, kertas, kain, karet dan plastik.
KELAS B
Cairan yang dapat atau mudah terbakar seperti bensin, kerosin, cat dan gas propana.
KELAS C
Peralatan listrik, seperti peralatan rumah tangga, saklar, panel dan peralatan sumber listrik lainnya.
KELAS D
Logam yang dapat terbakar, seperti magnesium, titanium dan potasium. Logam tersebut dapat bereaksi dengan cepat dengan air dan harus ditangani dengan hati-hati.
BAGAIMANA CARA MENCEGAH KEBAKARAN ?
Kelas A — Bahan-bahan yang mudah terbakar :
Tempatkan lap kain yang berminyak pada tempat yang tertutup atau terpisah.
Kelas B — Cairan atau gas yang mudah terbakar :
Simpanlah cairan yang mudah terbakar dari sumber api yang mudah menyala atau memercik.
KELAS C
Periksalah kabel yang sudah usang, isolasi dan fitting yang rusak. Laporkan peralatan yang mengandung potensi bahaya pada supervisor anda.
KELAS D
Logam murni seperti potasium dan sodium bereaksi sangat cepat (bahkan eksplosif) dengan air dan bahan kimia lainnya, dan harus ditangani dengan hati-hati.
Jangan memadamkan api/ kebakaran bila :
Jika api telah menyebar luas dari titik asalnya
Jika anda tidak dapat memadamkan api dengan arah punggung ke pintu/ jalan keluar
Jika api dapat menghalangi satu-satunya jalan keluar bagi anda
Jika anda tidak memiliki alat pemadam yang sesuai
CARA PEMADAMAN API KELAS A,B,C
Gunakan pemadam air, busa atau alat pemadam jenis dry chemical multi-fungsi (jenis -ABC).
JANGAN GUNAKAN alat pemadam karbon dioksida atau dry chemical (jenis -BC) pada kebakaran kelas A.
Bagaimana cara menggunakan fire extinguisher ?
T - Tarik Pin
A - Arahkan pada sumber api
T - Tekan picu
S - Semprotkan satu sisi ke sisi lainnya
Bagaimana cara melakukan evakuasi :
Bila anda mendengar Emergency Alarm berbunyi kosongkan gedung/ ruangan SEGERA
Keluarlah dengan cara yang sesuai dengan petunjuk pada Emergency Action Plan
Berjalanlah : JANGAN BERLARI
Tetap tenang : JANGAN PANIK
Berteriaklah : Kebakaran ! Kebakaran ! Kebakaran !
Merunduk untuk menghindari asap dan gas
Merangkak jika perlu, udara yang terbaik berada dekat lantai
JANGAN mengunci pintu atau jalan keluar.
Bergeraklah menuju Evacuation Point (tempat berkumpul darurat) dan laporkan diri anda pada kepala petugas pemadam
Tetap berada di evacuation point sampai petugas memperbolehkan anda untuk pergi atau meninggalkan tempat itu
Setelah kebakaran jangan memasuki kembali gedung sampai pemadaman dilakukan dengan TUNTAS
K3 keselamatan kesehatan kerja
Lingkungan (Environment) : Suatu keadaan sekeliling tempat organisasi / perusahaan, termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam, flora fauna, manusia dan interaksinya
Keselamatan (Safety) : Suatu keadaan selamat, bebas dari cedera atau bahaya atau perasaan takut akan celaka, cedera dan resiko bahaya.
Kesehatan (Health) : Suatu keadaan mental yang sehat, secara fisik dan sosiaL, dan tidak sekedar bebas dari penyakit.
TAKE FIVE/lima langkah yang harus dilakukan saat melakukan
*****STOP,THINK,IDENTIFY,PLAN,PROCEED******
Tahap Identifikasi resiko,
ELECTRICITY/listrik,CHEMICAL/bahan kimia,WEATHER/cuaca,VEHICLES/kendaraan,HEIGHT/ketinggian,DEPTH/kedalaman,CONFINED SPACES/batas keamanan,VIBRATION/getaran,ACCESS/jalan akses,MOVING PART/benda yang bergerak,HOT/COLD OBJECTS.NOISE/kebisingan.RADIATION/radiasi.TOOL/EQUIPMENT.BACTERIA/bakteri.WEIGHT OF OBJECTS/ketinggian pada benda.ROTATING EQUIPMENT/peralatan yang bergerak.HIDROCARBON/GAS RELEASE.
Pertimbangan selanjutnya yang harus diperhatikan
Polusi kendaraan,kerusakan alat,faktor manusia,alat yang bereaksi secara bersamaan.
DASAR K3 I
K3 bersifat universal ,Semua pihak berkepentingan untuk menghindari resiko kecelakaan kerja.
******SELAMAT� : Kebutuhan Dasar Setiap Individu ,Terhindar dari segala kondisi dan situasi yang tidak diinginkan*****
�KESELAMATAN KERJA�
Seluruh rangkaian tahapan pekerjaan berlangsung lancar dan aman tanpa terjadi kecelakaan .
DIMANA PERLU K3??
Rumah,perjalanan dan tempat kerja.
SAFE/AMAN adalah suatu kondisi
sumber bahaya telah ter-identifikasi dan telah dikendalikan ke tingkat yang memadai .
KESELAMATAN
1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss)
2. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak bisa diterima (the ability to identify and eliminate unacceptable risks)
***Tujuan safety***
1. Mengamankan suatu sistem kegiatan / pekerjaan mulai dari input, proses maupun output. Kegiatan yang dimaksud bisa berupa kegiatan produksi di dalam industri maupun diluar industri seperti di sektor public dan yang lainnya.
2. Selain itu penerapan program safety juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan (well-being)
*****DANGER Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya.Danger adalah lawan dari aman atau selamat. *****
****PRINSIP PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA*****
• MENINGKATKAN KESADARAN K3 MELALUI
• LANGKAH PROMOTIF PREVENTIF
• LANGKAH REFRESIF NON JUSTISIA
• LANGKAH REPRESIF JUSTISIA
• KEGIATAN SOSIALISASI
• PENYEMPURNAAN PERATURAN PERUNDANGAN
• REWARD & PUNISHMENT
***KONDISI BERBAHAYA***
1. Pengamanan yang tidak sempurna
2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
4. Prosedur yang tidak aman
5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
7. Tekanan udara yang tidak aman
8. Getaran yang berbahaya
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak aman
10. Kejadian berbahaya lainnya
***TINDAKAN YANG BERBAHAYA****
1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,
2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi
4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa peralatan.
5. Melakukan Proses dengan tidak aman
6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman
7. Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya
8. Mengalihkan perhatian, mengganggu, sembrono / berkelakar, mengagetkan dan lain-lain.
9. Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang ditentukan.
****APD****
• Helm Pelindung Kepala (Helmet) : untuk melindungi kepala dari benturan benda keras jatuh dari atas dan gerakan yang membentur benda.
• Pelindung Muka : Untuk melindungi muka dari benda yang memercik seperti larutan kimia, api las dan serbuk gerinda.
• Ear Plug (sumbat telinga) dan Ear Muff (tutup telinga) : Untuk melindungi gendang telinga dari kebisingan yang tinggi (nilai ambang batas atau NAB untuk kebisingan 85 dB). Ear muff digunakan untuk menyerap suara yang berfrekwensi tinggi.
• Kacamata Safety : untuk melindungi mata dari benda yang memercik seperti larutan kimia, api las dan serbuk gerinda.
• Kacamata Goggles dan Kedok las (Face Shields) : untuk melindungi mata dan muka dari sinar yang menyilaukan dan percikan api las.
• Masker kain : Untuk melindungi saluran pernafasan dari debu dan partikel lain yang dapat menggang fungsi paru-paru.
• Respirator (air purifying respirator dan air supplying respirator) : untuk melindungi saluran pernapasan dari pertikel, uap dan gas yang dapat mengganggu fungsi paru-paru. Air purifying respirator dipakai bila toksisitas yang terpapar rendah. Air supplying respirator dipakai jika toksisitas yang terpapar sangat tinggi.
• Apron dan Overall : utnuk melindungi bagian badan sampai lutut (untuk apron) atau seluruh badan (over all ) dari percikan benda panas, B3 dan serbuk gerinda. Tidak boleh digunakan pada tempat kerja mesin berputar.
• Arm Cover : Untuk melindungi lengan tangan dari percikan api las, serbuk gerinda dan bahan kimia.
• Sarung tangan kain dan kulit : untuk melindungi daerah sekitar jari tangan dari benda panas dan benda tajam.
• Sarung tangan karet : Untuk melindungi daerah sekitar jari tangan dari B3 yang dapat merusak jaringan kulit tangan.
• Sepatu Engkle Boot : Untuk melindungi bagian atas mata kaki dari benturan benda keras, berat dan panas.
• Safety shoes : Untuk melindungi bagian jari kaki dari benturan benda keras dan berat.
Keselamatan (Safety) : Suatu keadaan selamat, bebas dari cedera atau bahaya atau perasaan takut akan celaka, cedera dan resiko bahaya.
Kesehatan (Health) : Suatu keadaan mental yang sehat, secara fisik dan sosiaL, dan tidak sekedar bebas dari penyakit.
TAKE FIVE/lima langkah yang harus dilakukan saat melakukan
*****STOP,THINK,IDENTIFY,PLAN,PROCEED******
Tahap Identifikasi resiko,
ELECTRICITY/listrik,CHEMICAL/bahan kimia,WEATHER/cuaca,VEHICLES/kendaraan,HEIGHT/ketinggian,DEPTH/kedalaman,CONFINED SPACES/batas keamanan,VIBRATION/getaran,ACCESS/jalan akses,MOVING PART/benda yang bergerak,HOT/COLD OBJECTS.NOISE/kebisingan.RADIATION/radiasi.TOOL/EQUIPMENT.BACTERIA/bakteri.WEIGHT OF OBJECTS/ketinggian pada benda.ROTATING EQUIPMENT/peralatan yang bergerak.HIDROCARBON/GAS RELEASE.
Pertimbangan selanjutnya yang harus diperhatikan
Polusi kendaraan,kerusakan alat,faktor manusia,alat yang bereaksi secara bersamaan.
DASAR K3 I
K3 bersifat universal ,Semua pihak berkepentingan untuk menghindari resiko kecelakaan kerja.
******SELAMAT� : Kebutuhan Dasar Setiap Individu ,Terhindar dari segala kondisi dan situasi yang tidak diinginkan*****
�KESELAMATAN KERJA�
Seluruh rangkaian tahapan pekerjaan berlangsung lancar dan aman tanpa terjadi kecelakaan .
DIMANA PERLU K3??
Rumah,perjalanan dan tempat kerja.
SAFE/AMAN adalah suatu kondisi
sumber bahaya telah ter-identifikasi dan telah dikendalikan ke tingkat yang memadai .
KESELAMATAN
1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss)
2. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak bisa diterima (the ability to identify and eliminate unacceptable risks)
***Tujuan safety***
1. Mengamankan suatu sistem kegiatan / pekerjaan mulai dari input, proses maupun output. Kegiatan yang dimaksud bisa berupa kegiatan produksi di dalam industri maupun diluar industri seperti di sektor public dan yang lainnya.
2. Selain itu penerapan program safety juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan (well-being)
*****DANGER Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya.Danger adalah lawan dari aman atau selamat. *****
****PRINSIP PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA*****
• MENINGKATKAN KESADARAN K3 MELALUI
• LANGKAH PROMOTIF PREVENTIF
• LANGKAH REFRESIF NON JUSTISIA
• LANGKAH REPRESIF JUSTISIA
• KEGIATAN SOSIALISASI
• PENYEMPURNAAN PERATURAN PERUNDANGAN
• REWARD & PUNISHMENT
***KONDISI BERBAHAYA***
1. Pengamanan yang tidak sempurna
2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
4. Prosedur yang tidak aman
5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
7. Tekanan udara yang tidak aman
8. Getaran yang berbahaya
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak aman
10. Kejadian berbahaya lainnya
***TINDAKAN YANG BERBAHAYA****
1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,
2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi
4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa peralatan.
5. Melakukan Proses dengan tidak aman
6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman
7. Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya
8. Mengalihkan perhatian, mengganggu, sembrono / berkelakar, mengagetkan dan lain-lain.
9. Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang ditentukan.
****APD****
• Helm Pelindung Kepala (Helmet) : untuk melindungi kepala dari benturan benda keras jatuh dari atas dan gerakan yang membentur benda.
• Pelindung Muka : Untuk melindungi muka dari benda yang memercik seperti larutan kimia, api las dan serbuk gerinda.
• Ear Plug (sumbat telinga) dan Ear Muff (tutup telinga) : Untuk melindungi gendang telinga dari kebisingan yang tinggi (nilai ambang batas atau NAB untuk kebisingan 85 dB). Ear muff digunakan untuk menyerap suara yang berfrekwensi tinggi.
• Kacamata Safety : untuk melindungi mata dari benda yang memercik seperti larutan kimia, api las dan serbuk gerinda.
• Kacamata Goggles dan Kedok las (Face Shields) : untuk melindungi mata dan muka dari sinar yang menyilaukan dan percikan api las.
• Masker kain : Untuk melindungi saluran pernafasan dari debu dan partikel lain yang dapat menggang fungsi paru-paru.
• Respirator (air purifying respirator dan air supplying respirator) : untuk melindungi saluran pernapasan dari pertikel, uap dan gas yang dapat mengganggu fungsi paru-paru. Air purifying respirator dipakai bila toksisitas yang terpapar rendah. Air supplying respirator dipakai jika toksisitas yang terpapar sangat tinggi.
• Apron dan Overall : utnuk melindungi bagian badan sampai lutut (untuk apron) atau seluruh badan (over all ) dari percikan benda panas, B3 dan serbuk gerinda. Tidak boleh digunakan pada tempat kerja mesin berputar.
• Arm Cover : Untuk melindungi lengan tangan dari percikan api las, serbuk gerinda dan bahan kimia.
• Sarung tangan kain dan kulit : untuk melindungi daerah sekitar jari tangan dari benda panas dan benda tajam.
• Sarung tangan karet : Untuk melindungi daerah sekitar jari tangan dari B3 yang dapat merusak jaringan kulit tangan.
• Sepatu Engkle Boot : Untuk melindungi bagian atas mata kaki dari benturan benda keras, berat dan panas.
• Safety shoes : Untuk melindungi bagian jari kaki dari benturan benda keras dan berat.